Blog

Sertifikat SSL untuk Kemanan Website yang Lebih Baik

Diterbitkan tanggal 19 December 2022 oleh Allika

Untuk mendapatkan kepercayaan dari pelanggan tentu tidaklah mudah. Hal ini pasti dirasakan oleh siapapun yang bekerja di setiap industri yang berbeda. Termasuk di antaranya para pelaku industri jasa teknologi informasi. Sebuah organisasi atau perusahaan perlu membangun strategi yang baik untuk meningkatkan pelayanan, memperbarui infrastruktur, dan memperkuat kunci utama yaitu sistem keamanan yang dimiliki untuk mencegah adanya pembobolan website yang mengakibatkan kebocoran data perusahaan maupun data pelanggan itu sendiri.

Untuk menangani hal tersebut, SSL atau Secure Socket Layer hadir sebagai protokol keamanan yang mengenkripsi data tersimpan maupun pertukaran data melalui jaringan internet di dalam sebuah website. SSL menggunakan algoritma terenkripsi yang berfungsi untuk mengacak data yang sedang ditransfer sehingga mencegah peretas untuk membaca atau mencurinya. Data-data tersebut mencakup data yang bersifat pribadi seperti nama lengkap, nomor kartu kredit, alamat, dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan oleh para penjahat siber.

Sejak juli 2018, Google Chrome mengumumkan bahwa mereka akan melabeli website tanpa sertifikat SSL sebagai Not Secure. Hal ini menunjukan betapa pentingnya sertifikat SSL bagi keamanan website yang Anda kunjungi ataupun yang Anda miliki. Dengan sertifikat SSL pula lah Anda sebagai pelaku usaha maupun pemilik website, bisa mendapatkan kepercayaan pelanggan Anda karena telah membuktikan keamanan website yang memadai dengan ditandai oleh simbol gembok pada kolom URL website saat Anda mengaksesnya. URL website pun akan berubah dari HTTP menjadi HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.

Selain untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan, menaikkan reputasi, dan mengamankan website Anda, sertifikat SSL bisa digunakan untuk memaksimalkan Search Engine Optimization atau SEO sebuah website karena Google memprioritaskan website yang sudah mengimplementasikan SSL untuk bisa masuk ke dalam hasil mesin pencarian mereka. Nah, bagi Anda yang memiliki website E-commerce, sertifikat SSL juga merupakan salah satu dari persyaratan utama yang ditetapkan Payment Card Industry atau PCI untuk bisa bertransaksi secara online.

Sertifikat SSL sendiri memiliki beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan kebutuhan keamanan website yang bisa Anda pilih, yaitu

1. Domain Validated SSL (DV SSL)

Jenis SSL ini banyak tersedia dengan harga terjangkau dan bisa digunakan oleh small-to-medium businesses, website company profile, website testing, dan para blogger. Jenis SSL ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh pemilik website e-commerce karena DV SSL hanya menunjukan bahwa website Anda terenkripsi dan aman tanpa tambahan lainnya. Sertifikat SSL ini hanya memerlukan kepemilikan domain dengan validasi DNS atau email dan bila telah diaplikasikan pada website Anda, biasanya ditandai dengan HTTPS dan gembok berwarna hijau di kolom URL.

2. Organization Validated SSL (OV SSL)

OV SSL hampir sama dengan DV SSL. Namun, sama seperti namanya, pemilik Organization Validated SSL harus melakukan verifikasi dengan menunjukkan bukti kepemilikan dan legitimasi domain dari penerbit Sertifikat CA atau Certificate Authority Anda. CA akan memastikan bahwa domain Anda terdaftar dengan detail informasi bisnis, lokasi, dan informasi legal lainnya telah sesuai.

3. Extended Validated SSL (EV SSL)

Lain halnya dengan Extended Validated SSL, SSL jenis ini merupakan Secure Socket Layer dengan keamanan tingkat tinggi dan sangat direkomendasikan untuk digunakan pada website e-commerce, website perusahaan-perusahaan besar, maupun badan usaha terpercaya lainnya. EV SSL mewajibkan pemilik domain untuk memverifikasi beberapa dokumen legal karena EV SSL juga biasa dipakai oleh Departemen Negara yang banyak menyimpan arsip dan informasi kenegaraan. Website EV SSL biasanya ditandai dengan gembok hijau disertai dengan nama bisnis Anda sebelum nama domain website pada kolom URL.

Adapun jenis SSL lainnya dengan keamanan yang sama namun dibedakan oleh banyaknya domain atau subdomain yang bisa dilindunginya.

1. SSL Single Domain

Jenis sertifikat SSL ini hanya bisa melindungi satu domain saja. Baik itu domain utama/CN (Common Name) ataupun satu subdomain yang telah didaftarkan dalam Certificate Signing Request (CSR) yang juga melindungi seluruh isi halamannya. Contohnya Anda menggunakan SSL Single Domain untuk nama.com dan semua subdirektorinya seperti nama.com/profile. Namun, perlindungan ini tidak berlaku untuk blog.nama.com seperti penjelasan di atas.

2. SSL Wildcard

Sertifikat SSL Wildcard memudahkan Anda untuk melindungi satu domain utama dan juga subdomain yang tidak terbatas dari satu domain utama saja. Contohnya, selain bisa melindungi nama.com dan nama.com/profile, jenis SSL ini juga bisa melindungi blog.nama.com. Untuk melihat sertifikasi dari website yang menggunakan SSL Wildcard, Anda cukup klik ikon gembok di kolom URL lalu buka pilihan certificate. Bila ada tanda bintang (*) sebelum nama domain, itu artinya perlindungan website tersebut sudah mencakup subdomainnya itu sendiri. Tetapi sayangnya, SSL Wildcard ini tidak melindungi subdomain level dua seperti gallery.blog.nama.com.

3. Multi Domain SSL

Multi Domain SSL Certificate atau Subject Alternate Name (SAN) dapat melindungi beberapa domain yang tidak terkait satu sama lain di satu sertifikat yang sama. Seperti nama-satu.com atau nama-dua.com. Jenis SSL ini juga dapat melindungi banyak subdomain tergantung pada penyediaan atau kapasitasnya. Website yang menggunakan SSL jenis ini akan memiliki beragam nama di Subject Alternate Name (SAN) pada bagian details sertifikat. Keunggulannya adalah harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan membeli SSL Single Domain untuk masing-masing website yang Anda miliki.

Tags: SSL, Sertifikat SSL, keamanan website, HTTPS, website, website security, SSL Certificate