Blog

Pastikan Data yang Dimasukkan ke Dalam Cloud Berstatus Baik, Sebelum Anda Memindahkannya

Diterbitkan tanggal 11 April 2023 oleh Icha

Data tampaknya menjadi komponen yang sering terlupakan dari arsitektur sistem yang baik. Dalam migrasi ke cloud, sering sekali terjadi kejadian di mana data yang statusnya buruk pada on-premise menjadi lebih buruk saat dipindahkan ke cloud.

Struktur data yang buruk biasanya terdiri dari data yang berlebihan dan tidak adanya single source of truth (SSOT), serta masalah Security and Compliance, semuanya berada di urutan teratas sebagai sumber data yang berstatus buruk. Saat ini, terlalu banyak perusahaan yang menyingkirkan data tersebut agar migrasi tetap bisa berjalan dengan menggunakan kamuflase komputasi awan. Ironi sistem komputasi awan yang sangat disayangkan.

Menurut David S. Linthicum, seorang pakar di bidang komputasi awan, berikut adalah dua rekomendasi data utama untuk dimigrasi ke cloud dengan benar.

1. Buat model data umum yang mencakup semua data perusahaan

Model data umum ini dapat berupa model data virtual, seperti menggunakan perangkat lunak virtualisasi data untuk membuatnya. Selain model data visual, model data umum ini dapat berupa model yang konseptual atau sesuatu yang logis yang digunakan IT sebagai referensi. Model ini harus mencerminkan semua data dan entitas data yang harus ditangani oleh perusahaan, seperti data penting yang sangat umum pada sebuah perusahaan, contohnya tentang pelanggan, produk, inventaris, dan penjualan.

Model ini bisa digunakan sebagai acuan umum untuk semua database perusahaan, baik itu yang berbasis cloud atau on-premise. Hal ini memudahkan perusahaan untuk fokus pada single source of truth (SSOT), dan juga memberikan pemahaman yang sangat detail dari semua data, elemen data, dan pengertiannya. Model ini dapat diintegrasikan lebih lanjut ke dalam Master Data Management System atau ke dalam Data Governance System.

2. Perbaiki data saat dipindahkan ke cloud

Diperlukan beberapa langkah tambahan dalam proses migrasi, termasuk mengubah struktur, bahkan mengubah database. Tentunya aplikasi juga harus berubah untuk menggunakan database yang baru dan lebih baik.

Kenyataannya saat ini masih banyak sekali perusahaan yang melewatkan perbaikan data atau penyempurnaan data ketika migrasi ke cloud. Hal itu disebabkan karena biaya dan keterlambatan waktu pengerjaan. Pada prosesnya, banyak perusahaan yang baru tersadar bahwa telah terjadi masalah saat proses migrasi data. Banyak teknisi yang sering mengabaikan untuk membuat data inti yang mudah dipindahkan. Padahal, jika syarat pemindahan data ke cloud sudah terpenuhi dengan baik, teknisi-teknisi ini tidak perlu repot mengkurasi data atau bahkan mengalami proses terlambat saat memindahkan data tersebut.

Pada dasarnya data adalah bagian fundamental dari sistem apapun, dan sebagian besar perusahaan perlu memperbaiki data mereka sebelum memindahkannya ke cloud. Sehingga sangat diperlukan sekelompok tim khusus migrasi cloud yang berkomitmen untuk memperbaiki data dan meningkatkan nilai migrasi cloud perusahaan hingga lima kali lipat dan tanpa hambatan sebagai hasilnya.

Tags: cloud, cloud migration, migrasi cloud, cloud computing, data, data migration, virtual data model