Blog

Mengapa Harus Multi-Cloud? Ini Dampaknya untuk Perusahaan

Diterbitkan tanggal 23 April 2019 oleh admin

Sejauh mana sebenarnya fungsi multi-cloud dan apa dampaknya bila diterapkan di perusahaan? Sebuah survei yang dilakukan IDG menyebutkan 89% dari populasi bisnis merasa tertarik atau bahkan sudah menginvestasikan perusahaannya dalam rancangan digital. Namun meskipun menempati angka yang tinggi, dalam pelaksanaannya tidaklah selalu sama. Kurang lebih hanya 44% yang sepenuhnya berani mengadopsi pendekatan ini. Diakui memang tidak mudah untuk memperkenalkan sebuah rancangan baru ke perusahaan karena adanya prospek yang masih belum pasti sehingga meragukan para pemimpin, karyawan dan CIO.

Untuk mengatasi kendala tersebut, sebuah transformasi digital harus memiliki infrastruktur inti yang bergerak cepat, dan tawaran tinggi akan fleksibilitas serta sejauh mana bisa diandalkan. Dalam hal ini sayangnya public cloud tidak lagi dapat menjadi solusi, perusahaan harus mulai mempertimbangkan multi-cloud sebagai strategi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Mengapa harus multi-cloud?

Adanya perbedaan antara public, private, hybrid, dan multi-cloud

Ada banyak jenis cloud yang terus dikembangkan. Eurostat mengatakan di Desember 2018 ada 26% perusahaan di Eropa yang menggunakan cloud. Meskipun terlihat kecil secara angka, namun fenomena ini membuka kesempatan untuk adanya pertumbuhan yang lebih besar karena pada akhirnya akan ada banyak bisnis lain yang terdorong untuk berpindah menggunakan infrastruktur berbasis cloud.

Seperti namanya, hybrid cloud dan multi-cloud merupakan pengembangan cloud yang serupa tapi tak sama. Hybrid cloud merupakan kombinasi dari layanan public dan private cloud. Untuk beberapa bisnis hal ini memang menguntungkan karena perusahaan dapat memanfaatkan fasilitas public cloud sambil tetap menggunakan private cloud untuk aplikasi yang sensitif atau rentan dalam proses regulasi.

Namun beberapa tahun terakhir populeritas hybrid cloud dan public cloud mulai mengalami penurunan karena banyak dari perusahaan menginginkan layanan yang bersifat off-premise. Multi-cloud di sisi lain merupakan serangkaian entitas yang dapat dikelola di bawah pusat manajemen. Sehingga hal ini memberikan pendekatan yang lebih terkombinasi dengan private cloud, public, dan hybrid. Perusahaan menjadi memiliki pilihan untuk menghubungkan atau tidak antara public, private, dan hybrid cloud.

Multi-cloud memudahkan Anda mengendalikan segalanya

Dilihat dari manfaat, hybrid cloud memungkinkan perusahaan untuk berbagi sumber daya dan melakukan perpindahan antara public cloud dan private cloud untuk meminimalisasi cost dan mengatur network traffic yang sering berubah-ubah.

Namun dengan adanya multi-cloud, Anda akan jauh lebih dipermudah. Multi-cloud memiliki pendekatan yang sangat komprehensif dalam memadukan public cloud dan private cloud sehingga Anda tidak perlu melakukan integrasi data. Selain itu, saat ini banyak bisnis yang dibangun dengan teknologi open-source seperti OpenStack yang memudahkan Anda karena didukung oleh berbagai layanan cloud dan vendor sehingga memberikan fleksibilitas ekstra.

Faktor keamanan yang harus dipertimbangkan

Tidak dapat dipungkiri kehadiran multi-cloud sangat membantu bisnis. Ada banyak keunggulan yang dimiliki multi-cloud sebagai produk baru. Namun seperti halnya kebaruan dalam pengembangan cloud, multi-cloud juga melahirkan beberapa tantangan baru terutama soal keamanan.

Saat memilih multi-cloud, Anda harus memastikan adanya sistem keamanan yang paten, tata kelola yang berkualitas, dan kepatuhan ynag sifatnya efektif. Tidak perlu khawatir, untuk mewujudkannya Anda masih bisa mengambil kendali dengan memberikan pelatihan kepada karyawan atau divisi terakit yang berubungan dengan sistem keamanan cloud.

Budget yang sesuai dengan kebutuhan

Sebagai bagian dari teknologi, ada budget yang harus Anda keluarkan untuk bermigrasi ke teknologi cloud. Banyaknya varian cloud dapat memudahkan Anda untuk mendapatkan yang sesuai kebutuhan.

Jika Anda ingin memilih multi-cloud, pastikan bahwa ada memiliki internal yang paham dan dapat mengonsolidasikan data serta memberikan analisis biaya yang dapat dipahami oleh seluruh lapisan perusahaan. Jangan lupa untuk selalu memantau segala jenis pengeluaran selama penggunaan cloud dan membuat pengaturan ulang yang didasari pada proyek atau pekerjaan yang sedang berjalan dan setelahnya.