Diterbitkan tanggal 24 May 2016 oleh michael
Gagasan cloud kini yang semakin mainstream mengizinkan penyedia solusinya kini masuk ke pasar menjadi lebih cepat, proses bisnis menjadi lebih ramping, dan biaya infrastruktur pun jadi
lebih fleksibel. Cloud publik menyediakan akses yang cepat ke aplikasi bisnis
atau infrastruktur bisnis yang dimiliki atau dioperasikan oleh pihak ketiga.
Dengan adanya model billing, perusahaan bisa membayar atas layanan yang
digunakan saja, sehingga biaya yang dikeluarkan tetap terkontrol. Melihat
keunggulan ini, cloud publik dianggap cocok untuk aplikasi bisnis yang
mendukung bagian SDM, Penjualan, Pemasaran, dan bagian pendukung lainnya. Cloud
publik juga ideal untuk kegiatan pelatihan, pengembangan, dan pengujian.
Sementara
itu, berdasarkan pendapat Group VP Oracle Asia Pacific Chris Chelliah, cloud privat menawarkan infrastruktur yang terikat ke bisnis individu,
baik itu dijalankan secara on-premise ataupun di pusat data yang dioperasikan
oleh penyedia cloud. Manfaat cloud privat antara lain adanya infrastruktur yang
lincah, berskala, dan efisien, tetap dengan tingkat kontrol dan keamanan yang
tinggi untuk bisnis, bahkan lebih bagus dibanding cloud publik. Namun hasilnya,
seringkali biaya yang dikeluarkan menjadi lebih mahal.
Cloud
privat seringkali dianggap menawarkan pilihan terbaik untuk aplikasi yang
membutuhkan kostumisasi tingkat tinggi -sesuatu yang bisa jadi lebih sulit
dilakukan di lingkungan cloud publik. Itu juga bisa mengurangi permasalahan
latensi, saat layanan diakses di luar jaringan internal daripada di internet.
Mengingat
faktor-faktor tersebut, cloud privat cenderung cocok untuk aplikasi yang besar
dan kompleks, atau perusahaan yang memiliki peraturan lebih ketat soal data dan
regulasi.
Secara
historis, pelanggan menghadapi dilema mengenai cloud mana yang digunakan
-publik atau privat. Mereka harus mengambil keputusan untuk tiap aplikasi. Ini
karena cloud publik dan privat memiliki pengaturan yang sangat berbeda. Kemampuan
memindahkan beban kerja dari cloud privat ke publik ataupun sebaliknya membutuhkan
kode provisioning yang berbeda, profil keamanan, konfigurasi jaringan, alat
pengujian dan otomatisasi. Memang terlalu rumit.
Di
sinilah cloud hibrida memainkan perannya. Cloud hibrida memungkinkan perusahaan
untuk menggunakan percampuran kedua cloud (publik dan privat), dan memberikan
pilihan strategis kepada perusahaan. Cloud hibrida menyediakan infrastruktur
yang sama, kebijakan kemanan dan seperangkat alat, dan di tahap akhir, memilih
cara penerapan, baik on-premise atau pun cloud.
Salah
satu keunggulan utama cloud hibrida yaitu pengguna dapat memindahkan aplikasi
dan beban kerja antar lingkungan cloud, tergantung pada permintaan, kebutuhan
bisnis, dan variable lainnya. Dengan adanya pendekatan campuran atau hibrida
ini, bisnis bisa merespon pengembangan operasional secara cepat. Contohnya,
pelanggan bisa menggunakan cloud publik untuk mengembangkan dan menguji
aplikasi baru secara cepat dan hemat, sebelum memindahkannya kembali ke balik
firewall.
Ini semua dapat dilakukan dengan adanya evolusi komputas cloud atau the Public Cloud Machine — yang menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras yang sama dengan cloud publik untuk membawa kemampuan on-premise, sehingga bisnis bisa memanfaatkan kekuatan infrastruktur cloud publik sementara memiliki kontrol ekstra yang disediakan pusat data in-house.
CloudKilat sendiri sendiri sebagai penyedia layanan cloud hosting kenamaan Indonesia tidak menutup diri untuk bermitra dan memberikan konsultasi mengenai implementasi komputasi awan yang diadopsi oleh pelanggannya. Tidak sedikit dari pelanggan CloudKilat yang telah memiliki cloud privat maupun on-premise berjalan bersamaan. Karena dituntut untuk siap melayani berbagai skala bisnis yang berkembang, CloudKilat tetap dipercayakan sebagai penyedia layanan yang diandalkan.
Pada akhirnya, perusahaan bisa menjawab kebutuhan bisnis atau peraturan, serta yang ada di sekitar kontrol data dan lokasi data, sementara bisa mendapatkan manfaat cloud publik: kelincahan dan sistem billing sesuai kebutuhan.
Cloud hibrida menjadi ekspektasi bisnis perusahaan, yang mampu menyamarkan batasan antara di mana cloud dimulai dan diakhiri. Perusahaan bisa mendapatkan fleksibilitas terbaik yang ditawarkan cloud, menjadi lebih lincah dibanding saingannya, dan ada di posisi yang lebih baik untuk merespon tiap kebutuhan serta menghadapi persaingan yang semakin ketat.