Blog

​4 Langkah untuk Para CIO Melakukan Transformasi Cloud yang Aman

Diterbitkan tanggal 25 April 2019 oleh admin

Industri Teknologi Informasi (TI) sekarang ini berkembang lebih cepat dari yang diduga. Rasanya masih segar di ingatan bagaimana sekitar dua dekade lalu aplikasi-aplikasi komputer dan data tersimpan di personal computer (PC). Namun semua itu berubah semenjak adanya beberapa aplikasi, layanan dan infrastruktur berbasis cloud mengubah layanan, model, dan proses bisnis yang berjalan.

Transformasi cloud di era sekarang ini membuat para Chief Information Officer (CIO) mendapat lebih banyak tantangan untuk menerapkan teknologi cloud dengan aman. Perusahaan perlu melakukan inovasi, salah satunya adalah strategi dari para CIO memiliki terobosan untuk meningkatkan produktivitas karyawan, memperhatikan standardisasi perusahaan, serta merampingkan biaya operasional perusahaan namun tetap membuatnya kompetitif.

Berikut adalah 4 strategi untuk para CIO melakukan transformasi cloud yang aman.

Kolaborasi Global

Melakukan kolaborasi adalah satu strategi yang perlu dilakukan oleh para CIO. Kolaborasi merupakan faktor penting dalam pergerakan bisnis. Berkolaborasi juga perlu adanya kreativitas, inovasi, dan komunikasi. Perusahaan bisa saja kehilangan peluang jika memang tidak memiliki kemampuan untuk membagikan informasi dan pekerjaan kepada tim secara global. Mulailah berpikir apa yang bisa didapat dari kolaborasi yang akan dilakukan. Berbagi informasi bisa meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya. Cara inilah yang dituntut kepada para CIO bisa melakukan kolaborasi dengan baik menggunakan teknologi untuk memudahkan.

Sistem Keamanan Cloud

Sistem keamanan cloud turut jadi perhatian oleh para CIO. Memindahkan aplikasi-aplikasi ke penyedia layanan cloud (public cloud) seperti AWS dan Azure dan keuntungan yang didapat bisa meningkatkan aksesibilitas, produktivitas, dan fleksibilitas bisnis merupakan cara yang relatif mudah dilakukan.

Bagaimanapun strategi awal dari penggunaan cloud tergantung dari perusahaan tersebut siap. Serta solusi keamanan cloud dengan berbagai kontrol keamanan yang memungkinkan adanya akses yang aman untuk internet dan perpindahan data jarak jauh. Dengan adanya akses visibilitas ke seluruh aktivitas jaringan, CIO dapat memantau setiap permintaan dalam hitungan detik termasuk siapa pengguna, lokasi, dan dari perangkat apa permintaan tersebut dibuat tanpa terbatas region mana pun.

Mobilitas

Tren Bring Your Own Device (BYOD) sebagai perangkat yang dimiliki dan dikelola langsung oleh karyawan terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan diprediksi pertumbuhannya akan mencapai 17% di tahun 2023. Manfaat BYOD pun sudah dikenal luas sebagai perangkat yang tidak hanya dapat memaksimalkan kinerja pekerja namun juga menghemat cost budget dengan tidak perlunya lagi perusahaan memfasilitasi setiap karyawan dengan perangkat kuno.

Namun, kekurangannya dari BYOD adalah sulitnya memberikan keamanan pada perangkat ini saat mengakses internet, SaaS, dan aplikasi internal. Adanya lalu lintas dengan berbagai jenis aplikasi seringkali menyulitkan tenaga IT untuk memberikan sekuritas yang pas. Oleh karenanya, perlu adanya kepastian CIO dapat membuat sistem keamanan yang aman dan kebijakan akses terlepas dari device, lokasi, dan aplikasi yang digunakan.

Internet-first

Adanya perkembangan yang sangat cepat dari cloud service dan aplikasi-aplikasi SaaS pada akhirnya memengaruhi industri bisnis di mana banyak pebisnis mulai memikirkan ulang cara tradisional mereka dalam menangani sistem keamanan pada web yang dianggap tidak efektif.

Memilih untuk beralih ke cloud sama dengan meningkatkan kebutuhan bagi CIO untuk membuat sistem keamanan yang terhubung langsung ke internet dengan menggunakan perangkat jaringan area luas (SD-WAN) untuk mengurangi biaya dan membentuk jaringan yang lebih sederhana.

Sebab SD-WAN bekerja dengan menyederhanakan pergerakan akses dan membuat rute untuk mengubungkan branch ke internet, pusat data, dan aplikasi cloud. CIO harus bisa memastikan bahwa sistem keamanannya dapat memberikan prioritas pada aplikasi yang rentan dan penting seperti Office 365 dan branch connection seperti broadband, LTE, dan VPN untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna.